Sabtu, 07 Juli 2012

Kisah Tentang Ketok Magic

 
Sering liat kan
ketok magic? pandangan masyarakat terhadap ketok magic ini beragam macamnya. Ada yang bilang kalau ini menggunakan hal-hal gaib dari tuyul lah, jin.,dan makhluk lainnya Ada juga persepsi lain yang menggunakan teknik-teknik tertentu. Kedua hal tersebut yang mengakibatkan orang yang mereparasi kendaraanya di bengkel ketok magic tidak boleh melihat caranya memperbaiki kerusakan-kerusakan. Lucunya jika menggunakan makhluk gaib, apakah makhluk gaib sebaik itu sampai membantu memperbaiki mobil?ckckck

Menurut saya ketok magic memang orang-orangnya merahasiakan caranya agar tidak dicuri ilmunya sama pesaing bisnisnya.Sang ketok magic menggunakan logam magnet yang berbentuk palu seperti huruf "S" yang di tempelkan di body mobil yang penyok jadi bagian yang penyok itu akan tertarik. Maka proses-proses "ajaib" seperti ini disebut orang-orang sebagai magic atau sulapan =D. by Ericova

Pasti kita sering mendengar atau membaca istilah Ketok magic. Ya..itu adalah sebutan untuk bengkel reparasi bodi kendaraan, dan kata magic disini tidak ada kaitannya dengan sihir tapi lebih pada bentuk keahlian khusus, dimana pengerjaannya tak sekadar rapi, tapi juga waktunya yang cepat. Dikutip dari salah satu sumber berikut asal-usul dan sejarah ketok magic.

Istilah ketok magic sendiri, bermula dari nama yang diberikan oleh para pendiri bengkel, dengan proses kerja yang serba dirahasiakan itu, ke luar daerah asalnya, di Blitar, Jawa Timur. Lantaran nama aslinya, kenteng teter tidak mudah dimengerti orang ketika bengkel itu mulai dirintis di Jakarta, sekitar 1980-an, diberilah nama yang cukup menarik perhatian, ketok magic.

Ketok magic sebagai keahlian atau ilmu khusus sendiri, ditemukan oleh lelaki tua, yang biasa dipanggil Mbah Tutur, sekitar tahun 1962. "Dia sehari-harinya bekerja sebagai tukang patri keliling di Surabaya, Jawa Timur," kata salah seorang perintis bengkel ketok magic di Jakarta, Nurhasyim, Senin (14/11). "Mbah Tutur itu perawakannya kecil, kontet. Sehari-hari jadi tukang patri keliling," katanya.

Suatu ketika, saat umur Mbah Tutur lebih 90 tahun, ada pelanggannya yang mobilnya rusak parah karena ditabrak truk fuso. Mbah Tutur diminta untuk memperbaikinya."Cara perbaikan mobil yang dilakukannya sangat unik. Mbah Tutur minta ditinggal sendiri dalam garasi yang tertutup. Mobil itu juga ditutupi dengan terpal. Tidak butuh waktu lama, hingga mobil itu selesai diperbaiki, dengan hasil yang memuaskan," kata Nurhasyim. Namun Nurhasyim tidak menyebut secara pasti, berapa hari waktu pengerjaannya.

Keahlian Mbah Tutur tersiar ke man-mana sehingga dia punya banyak pelanggan, apalagi kerjanya yang rapi. "Hampir tidak ada bekas- bekas di bodi mobil yang sebelumnya rusak. Pengerjaannya juga sangat cepat," katanya.Keahlian Mbah Tutur sendiri, berangsur mulai dikenal banyak orang. Hingga akhirnya banyak yang mencari dia.Bukan hanya untuk memperbaiki bodi kendaraannya, tapi mempelajari keahlian itu. "Dia juga tidak pelit, ilmunya dia bagikan pada orang lain," ucap Nurhasyim.Tapi dia membatasi. "Tak semua orang bisa mempelajarinya, khusus bagi orang Blitar saja. Hal itu, terutama dengan niat demi kesejahteraan orang dari kampungnya, agar memiliki keahlian khusus sebagai sumber mata pencaharian. Maka hingga kini, bisa dikatakan tidak ada bengkel ketok magic yang pemiliknya bukan orang Blitar," katanya.

Istimewa

Disebutnya, keistimewaan cara kerja Mbah Tutur itu ada pada satu alat bernama kenteng teter. "Alat itu bentuknya kotak kecil," ucapnya.Tapi dia menyebut hal itu adalah rahasia, dan tak boleh diberitahukan pada orang lain. Di Blitar sendiri, bengkel dengan keahlian Mbah Tutur itu, dinamakan sesuai nama alat itu. Hanya di Jakarta, ketika usaha itu mulai dirintis para muridnya, termasuk dia, nama kenteng teter tidak pas di telinga. Hingga diberi nama ketok magic. "Nama ketok magic, bisa menarik perhatian orang," katanya. Memang terbukti, bengkel ketok magic dipenuhi banyak pelanggan. Tentunya karena saat itu, baru ada tiga bengkel ketok magic di Jakarta."Ada di tiga tempat. Pejaten, Jl Pemuda, dan Cakung. Dulu saya di Cakung, sejak 1986. Tapi pindah, karena terkena pembebasan lahan jalan Tol," tuturnya.Sejak 1990, sebut Nurhasyim, keberadaan bengkel ketok magic terus bertambah banyak. Seiring dengan makin banyaknya juga orang Blitar yang mempelajari keahlian itu. Meski banyak saingan, Nurhasyim menyebut, tiap bengkel ketok magic memiliki banyak peminat, hingga tak bakal sepi. (Kaskus)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Share Artikel Ini

Lihat Juga Yang Lainnya

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...